Status Gunung Slamet Naik Jadi Waspada, BPBD Imbau Warga Tetap Tenang

Status Gunung Slamet di Jawa Tengah naik dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) terhitung sejak Kamis (19/10/2023) pukul 08.00 WIB. Peningkatan status ini dilakukan setelah terjadi peningkatan aktivitas vulkanik di gunung tersebut.

Berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Slamet ditandai dengan adanya peningkatan jumlah dan frekuensi gempa-gempa vulkanik, baik gempa tremor maupun gempa letusan. Selain itu, juga terjadi peningkatan suhu kawah dan intensitas asap kawah.

Menanggapi peningkatan status Gunung Slamet, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas mengimbau warga dan wisatawan untuk tetap tenang dan berhati-hati. Warga diimbau untuk tidak beraktivitas di dalam radius 2 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet.

"Warga diimbau untuk tidak beraktivitas di dalam radius 2 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet," kata Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Budi Nugroho.

Budi menambahkan, BPBD Banyumas akan terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Slamet dan akan memberikan informasi terbaru kepada masyarakat jika diperlukan.

Peningkatan status Gunung Slamet menjadi Level II (Waspada) merupakan hal yang wajar dan merupakan bagian dari dinamika kegunungapian. Namun, masyarakat dan wisatawan tetap diimbau untuk berhati-hati dan mengikuti arahan dari BPBD setempat. 

Dampak Peningkatan Status Gunung Slamet

• Peningkatan status Gunung Slamet menjadi Level II (Waspada) dapat berdampak pada beberapa hal, antara lain:
• Pembatasan aktivitas di dalam radius 2 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet.
• Peningkatan pengawasan dan pemantauan aktivitas Gunung Slamet oleh BPBD setempat.
• Peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dan wisatawan di sekitar Gunung Slamet.

Masyarakat dan wisatawan di sekitar Gunung Slamet diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari BPBD setempat.

Bagikan Artikel ini